Universitas Udayana kembali menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat untuk periode V, pada bulan Juli hingga Agustus tahun 2012. Tujuan utama dari KKN PPM ini adalah untuk meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa untuk melaksanakan terapan IPTEKS secara teamwork, serta dapat meningkatkan nilai kepribadian baik dalam hal tanggung jawab, etos kerja, kemandirian, kepemimpinan, dan kewirausahaan.
Sejumlah mahasiswa disebar di berbagai desa di beberapa kabupaten di Bali. Salah satu desa yang menjadi tujuan KKN PPM Universitas Udayana Periode V ini adalah Desa Pupuan yang terletak di kecamatan Tegallalang kabupaten Gianyar. Sebanyak 24 orang mahasiswa ditempatkan di Desa Pupuan Tegallalang, tepatnya di Banjar Mumbi.
Mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana Periode V membuka Posko KKN PPM Universitas Udayana di Balai Banjar Mumbi, Desa Pupuan. Berbagai kegiatan dilakukan di Posko KKN PPM Universitas Udayana di Balai Banjar Mumbi, seperti belajar bersama anak-anak SD di lingkungan sekitar Banjar Mumbi.
Mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana Periode V akan berada di Desa Pupuan selama kurun waktu satu bulan, terhitung sejak tanggal 14 Juli 2012 hingga penarikan mahasiswa KKN PPM pada 14 Agustus 2012, untuk melaksanakan beberapa program yang dicanangkan oleh Mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana untuk membantu Desa Pupuan, khususnya untuk Banjar Mumbi.
Terima kasih atas blog yg dibuat ttg Desa Pupuan Tegalalang, Gianyar,, salam nama saya Gusde, dulu Saya KKN di Desa Pupuan Tegalalang Gianyar tahun 2011 yg lalu, Pada waktu itu kebetulan kami dari Universitas Udayana ditugaskan untuk pengabdian masyarakat di Desa Pupuan Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, tepatnya di Banjar pupuan. Selama saya tinggal di Pupuan, sama sekali tidak pernah merasakan namanya bosan. Disana saya sangat berkesan sekali, banyak cerita dan kenangan yang menyenangkan yang tak mungkin saya lupakan selama hidup saya. Penduduknya yang hangat dan ramah, gadis kecil bermain di tepi sawah, bocah-bocah kecil yang selalu senyum menyapa seakan tidak ada beban & kebisingan yang mengganggu mereka, tidak seperti di kota yang hanya selalu mengejar materi & tak tau untuk apa semua itu. Kembali melihat dan bercerita ttg Desa Pupuan, saya banyak memiliki Teman disana diantaranya adalah Dejus, Diana, Selamet, Duren, dan msh banyak lagi. Setiap harinya kami sering bermain bersama, bersama-sama dengan teman sejawat saya dari PPM Unud. tidak ada kesedihan, yang ada hanya Kedamaian yang saya rasakan selama saya berada disana. Dengan mayoritas penduduk di Banjar Pupuan adalah sebagai pengrajin patung yang terbuat dari kayu albesia. Dsana laki perempuan, tua muda, semua bisa membuat ukiran atau patung, melihat karena kearifan lokal disana adalah sebagai pengrajin patung. Dan saya berharap teruslah menjadi jati diri desa Pupuan, Br. Pupuan yang sederhana dan bersahaja. kembangkanlah desa kalian, karena desa kalian merupakan warisan leluhur yang adi luhung. Karena saya yakin Desa Pupuan mempunyai Energi tersendiri atau kita sebut dengan Taksu yang sangat melekat dari desa Pupuan tersebut, karena dengan Adat, Seni, Budaya, sosial, dan alamnya masih belum di pengaruhi atau belum terjamahi dari sifat keangkuhan, kesombongan dan kematerian seperti yang ada di kota & bali selatan yang hanya bersifat kapitalis dan merusak lingkungan. Jagalah desa Pupuan dengan keringat, darah dan air mata kalian sendiri. Sehingga Alamnya tetap berseri dan senyum kepada kita. Tetap bernafaskan Hindu dengan filosopi Tri Hita Karana. Kelak saya akan kembali lagi ke Desa Pupuan yang saya cintai seperti tanah kelahiran saya sendiri. Saya sedang melanjutkan Study saya menempuh Magister Pariwisata di Universitas Udayana (DDIP). Kemungkinan besar saya akan membuat Tesis saya tentang desa Pupuan ;) dan berkeinginan mengembangkan ekowisata yang ada disana, sehingga desa Pupuan akan terkenal ke Manca Negara. "Astungkara, Swaha." Terima kasih, salam saya... Ida Bagus Udayana Pidada.
ReplyDelete