Gianyar, DenPost Memiliki
tingkat kesuburan tanah yang cukup baik, menjadikan Desa Pupuan,
Tegallalang, Gianyar sangat cocok untuk dikembangkan menjadi wilayah
sentra pertanian. Untuk itu Bupati Gianyar tetap memberikan dukungan
sepenuhnya terhadap masyarakat Gianyar utara untuk mengembangkan potensi
di bidang pertanian.
Kabupaten Gianyar yang selama ini dikunjungi wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara karena seni dan budaya serta daya tarik alamnya. Kini dikembangkan dengan wisata agrowisata di daerah yang iklimnya cocok, yakni Tegallalang. Bupati Gianyar, DR. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, mengatakan hal itu saat pelaksanaan panen jeruk dan penanaman ribuan pohon manggis di Desa Pupuan, Tegallalang, Gianyar, Jumat (15/6) kemarin.
Dikatakan, secara geografis Desa Pupuan berada di ketinggian 650 meter sampai 750 meter dari permukaan laut, dengan struktur tanah yang lempung berpasir dengan tingkat kesuburan yang cukup bagus. Hal ini menjadikan Desa Pupuan sangat cocok untuk dikembangkan menjadi sentra pertanian, khususnya tanaman manggis dan tanaman jeruk. Apalagi penduduk Desa Pupuan hampir 85 persen bermata pencaharian sebagai petani. Dengan menjadikan Desa Pupuan sebagai sentra pertanian diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.Sentra perkebunan ini selain memberikan nilai ekonomis juga diharapkan menjadi daya tarik wisatawan (agrowisata).
Perbekel Pupuan, I Ketut Sudiasa, berharap agar Desa Pupuan bisa menjadi sentra agro wisata untuk Kabupaten Gianyar. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya dukungan dan fasilitas dari pemerintah, baik secara langsung maupun tidak langsung serta secara moral dan material. Kerja sama antara petani dan pemerintah mutlak diperlukan untuk kesinambungan pembangunan, khususnya di bidang pertanian.Di samping itu, diperlukan peningkatan sumber daya manusia untuk dapat menjadi petani yang tangguh dan mampu bersaing di pasaran. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pertanian, mulai dari pengolahan sampai penanganan pascapanen, seperti pengadaan alat alat pertanian tepat guna, pengadaan tempat penampungan hasil pertanian, sarana transportasi dan sejenisnya juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat.
Ketut Sudiasa menambahkan, para petani yang tergabung dalam kelompok tani manggis, Guna Giri Desa Pupuan, Tegallalang melakukan penanaman manggis di atas tanah seluas 90 hektar dengan 9.000 bibit pohon manggis. Sementara jeruk ditanam di atas tanah seluas 225 hektar dan masih kemungkinan untuk memperluas lahan penanaman jeruk.Perbekel Pupuan menambahkan, beberapa varietas jeruk ditanam oleh masyrakat setempat, terkait pemasaran tidak menemui kendala berarti, selain pasar lokal, produksi petani ini sudah dipasarkan hingga pulau Jawa. Penanaman pohon manggis dan panen jeruk kali ini dilakukan Bupati Cok Ace beserta Muspida Kabupaten Gianyar dan jajaran terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gianyar. (116)
via Denpost http://m.denpostnews.com/index.php?action=detail&id=1230 (Diakses pada 1 Agustus 2012)
Kabupaten Gianyar yang selama ini dikunjungi wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara karena seni dan budaya serta daya tarik alamnya. Kini dikembangkan dengan wisata agrowisata di daerah yang iklimnya cocok, yakni Tegallalang. Bupati Gianyar, DR. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, mengatakan hal itu saat pelaksanaan panen jeruk dan penanaman ribuan pohon manggis di Desa Pupuan, Tegallalang, Gianyar, Jumat (15/6) kemarin.
Dikatakan, secara geografis Desa Pupuan berada di ketinggian 650 meter sampai 750 meter dari permukaan laut, dengan struktur tanah yang lempung berpasir dengan tingkat kesuburan yang cukup bagus. Hal ini menjadikan Desa Pupuan sangat cocok untuk dikembangkan menjadi sentra pertanian, khususnya tanaman manggis dan tanaman jeruk. Apalagi penduduk Desa Pupuan hampir 85 persen bermata pencaharian sebagai petani. Dengan menjadikan Desa Pupuan sebagai sentra pertanian diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.Sentra perkebunan ini selain memberikan nilai ekonomis juga diharapkan menjadi daya tarik wisatawan (agrowisata).
Perbekel Pupuan, I Ketut Sudiasa, berharap agar Desa Pupuan bisa menjadi sentra agro wisata untuk Kabupaten Gianyar. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya dukungan dan fasilitas dari pemerintah, baik secara langsung maupun tidak langsung serta secara moral dan material. Kerja sama antara petani dan pemerintah mutlak diperlukan untuk kesinambungan pembangunan, khususnya di bidang pertanian.Di samping itu, diperlukan peningkatan sumber daya manusia untuk dapat menjadi petani yang tangguh dan mampu bersaing di pasaran. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pertanian, mulai dari pengolahan sampai penanganan pascapanen, seperti pengadaan alat alat pertanian tepat guna, pengadaan tempat penampungan hasil pertanian, sarana transportasi dan sejenisnya juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat.
Ketut Sudiasa menambahkan, para petani yang tergabung dalam kelompok tani manggis, Guna Giri Desa Pupuan, Tegallalang melakukan penanaman manggis di atas tanah seluas 90 hektar dengan 9.000 bibit pohon manggis. Sementara jeruk ditanam di atas tanah seluas 225 hektar dan masih kemungkinan untuk memperluas lahan penanaman jeruk.Perbekel Pupuan menambahkan, beberapa varietas jeruk ditanam oleh masyrakat setempat, terkait pemasaran tidak menemui kendala berarti, selain pasar lokal, produksi petani ini sudah dipasarkan hingga pulau Jawa. Penanaman pohon manggis dan panen jeruk kali ini dilakukan Bupati Cok Ace beserta Muspida Kabupaten Gianyar dan jajaran terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gianyar. (116)
via Denpost http://m.denpostnews.com/index.php?action=detail&id=1230 (Diakses pada 1 Agustus 2012)